Rabu, September 23, 2009

Pengaruh Krisis Global Terhadap Kekuatan Mata Uang Dunia

Problem:
“Apakah bangsa-bangsa di dunia sudah perlu mempergunakan istem ekonomi lain selain sistem ekonomi kapitalis modern?”

Answer:
Menurut Saya, saat ini memang sudah saatnya bangsa-bangsa di dunia, khususnya negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis untuk menata ulang sistem perekonomian mereka.
Kebebasan individu yang selama ini menjadi kekuatan utama dari sistem ekonomi kapitalis tampaknya telah “kebablasan” sehingga memunculkan berbagai masalah seperti terkonsentrasinya sumber daya hanya pada kalangan konglomerat dan persaingan yang sangat tidak sehat antar para konglomerat tersebut sehingga kesenjangan sosial di antara lapisan mansyarakat sangat kontras.
Kita ambil contoh Amerika Serikat yang selama ini sering dianggap sebagai barometer ekonomi dunia, sekarang ini malah menjadi negara penyebab timbulnya resesi ekonomi global yang menyebabkan sejumlah perusahaan besar gulung tikar dan jutaan masyarakat kehilangan lapangan pekerjaan.
Dengan digunakannya dollar Amerika Serikat sebagai mata uang utama dalam perdagangan global, para konglomerat di Amerika dengan mudahnya mengendalikan ekonomi negara-negara kecil dan berkembang seperti Indonesia. Apabila kita mengamati, para pelaku pasar modal di Amerika telah berspekulasi terlalu jauh terhadap ekonomi global sehingga imbasnya negara-negara yang berhubungan secara ekonomi dengan Amerika Serikat turut merasakan dampak dari resesi ekonomi yang ditimbulkan di Amerika. Fluktuatifnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat seringkali juga dipengaruhi oleh adanya perpindahan sumber daya secara mendadak dan jumlah besar akibat kegiatan ekonomi para pelaku pasar modal tersebut.
Inilah yang Saya maksudkan bahwa kebebasan individu telah “kebablasan” dalam sistem ekonomi kapitalis. Pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki kontrol terhadap kegiatan ekonomi masyarakatnya yang mulai mengalami masalah-masalah. Bahkan pemerintah Amerika Serikat sendiri tidak memiliki data yang akurat terhadap jumlah penduduknya yang terlibat dalam kegiatan ekonomi pasar modal.
Solusi yang Saya ajukan untuk sistem ekonomi baru yang menggantikan sistem ekonomi kapitalis ialah Sistem Ekonomi Etika Sosial. Sistem ekonomi ini merupakan sistem yang menggabungkan sistem ekonomi campuran (social market system) dengan sistem ekonomi syariah Islam. Sistem ini menitkberatkan kepada peran pemerintah sebagai regulator “invisible hand” yang mengawasi kegiatan ekonomi secara umum dan transparan di tingkat elite akan tetapi melibatkan partisipasi masyarakat yang beretika untuk menjalankan sektor ekonomi kerakyatan.
Mungkin sistem ekonomi ini akan tampak seperti sistem ekonomi kapitalis, hanya saja terdapat perbedaan dalam penerapannya. Dalam sistem ekonomi ini, peran pemerintah jelas dan nyata sebagai regulator dalam penetapan kebijakan ekonomi negara, sehingga bila terdapat kemacetan dalam penyaluran kredit seperti yang terjadi di Amerika Serikat pemerintah dapat turun tangan dan mengatasi permasalahan secara cepat dan tepat sebelum permasalahan membesar dan berpengaruh secara global. Akan tetapi tingkat partisipasi dan kebebasan individu dalam kegiatan ekonomi tetap terjaga, bahkan kesenjangan ekonomi dapat ditekan karena dalam menjalankan kegiatan ekonominya individu dituntut untuk memperhatikan faktor etika ekonomi dan memperhatikan dampak dari kegiatan ekonomi mereka terhadap lingkungan sekitar.
Selain itu juga diperlukan adanya suatu sistem mata uang baru yang berlaku global dalam kegiatan ekonomi seperti Euro di Eropa. Keuntungan dari penggunaan mata uang global ini adalah bila terjadi resesi ekonomi seperti saat ini, nilai tukar mata uang suatu negara tidak serta merta jatuh seperti rupiah saat ini yang langsung anjlok ketika Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi. Negara-negara yang menjadi sumber krisis mungkin akan mengalami penurunan nilai tukar, akan tetapi negara-negara yang sektor ekonomi rril dan sektor ekonomi mikronya kuat nilai tukar mata uangnya akan sedikit lebih stabil dalam menghadapi terpaan resesi ekonomi global seperti saat ini karena tidak bergantung pada salah satu mata uang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar